Selasa, 26 Maret 2013

SERUNYA BERTUALANG MENYUSURI GEDUNG SATE

Derap Kaki Anak-anak sekolah memecah keheningan di aula barat Gedung Sate, Jalan Dipenogoro,Kota Bandung  Rabu 20 Maret. Sekitar 120 anak kelas empat Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT Fithrah Insani)

Kab.Bandung Barat berpetualang di Gedung Sate yang menjadi salah satu ikon Jawa Barat.Seorang guru kelas IV SDIT Fithrah Insani,Shinta Kania Ariani (27) mengatakan,kunjungan edukatif yang dilakukan merupakan bentuk integritas dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,Bahasa Sunda,dll.dengan mengunjungi Gedung Sate, Shinta Berharap para siswa dapat melihat implementasi ilmu pengetahuan yang sudah disampaikan dalam kelas."Mereka tidak sabar ingin tahu apa yang ada didalam Gedung Sate,Sebenarnya anak-anak juga ingin bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Barat,"kata Shinta.
"Shinta mengatakan sambil menikmati Gedung Sate,para siswa tetap diminta mengisi lembar kerja siswa,memahami stuktur pemerintahan, mengenal para gubernur dari periode Mas Soetardjo KartoHadikoesuma (1945-1946) hingga Ahmad Heryawan (2008-2013), termasuk para wakil gubernur yang mendampinginya. Salah seorang petugas kamdal Yanto Rukmana menjelaskan tentang Gedung Sate dan isinya menggunakan pengeras suara.Dia menunjukan pula benda-benda seni seperti calung, angklung, kecapi, kendang, rebab, kacapi suling, karinding, bahkan,Yanto juga memainkan angklung agar ank-anak terhibur. Para siswa terlihat nyaman berada di ruangan pameran yang tertata, bersih, dan wangi itu. mereka sesekali duduk dan menulis lalu berlari lagi melihat pajangan yang lain. Antusias mereka semakin terlihat saat diajak naik ke bagian menara Gedung Sate.'Jika melihat ke arah utara, Gedung Sate sejajar dengan monumen pancasila dan Gunung Tangkubanparahu. kalau dulu, kolonial Belanda suka minum kopi ditempat ini" kata Yanto.Pada Bagian akhir petualangannya, para siswa diajak naik lebih tinggi dan masuk ke ruang menara. anak-anak duduk melepas lelah sambil mendengar penjelasan Yanto tentang sirine yang ada ditengah ruangan itu.Yanto selalu menjelaskan dengan membandingkan Gedung Sate zaman dulu dengan Gedung Sate sekarang. Yanto mengatakan pengunjung Gedung Sate selalu ramai meski tidak setiap hari. jika dirata-rata sebanyak 300-400 orang datang ke Gedung Sate untuk berwisata,Khususnya kunjungan dari sekolah."Kadang dalam satu hari ada tiga kunjungan berbeda.kalau turis dari luar negri sering datang pada Jum'at dan Kamis,"kata Yanto.(Arie C Meliala/"PR")***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar